Senin, 19 November 2012


       Gaylord Nelson: 

Pencetus Hari Bumi dan Hari Lingkungan Se-Dunia


Hari Lingkungan yang diperingati Se-dunia ini setiap tanggal 5 Juni menurut sejarahnya dicetuskan pada tahun 1972. Salah satu tokoh penting dan berpengaruh kelahiran hari tersebut adalah Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat. 

Sebenarnya hari Lingkungan hidup itu tercetus seiring dengan rangkaian dari kegiatan lingkungan yang dilakukan oleh Gaylord Nelson yaitu tepatnya tahun 1970 ketika Gaylord Nelson memproklamasikan hari Bumi (22 April). Jadi, Hari Lingkungan Hidup ada setelah dua tahun sejak adanya Hari Bumi. 


Pada 22 April 1970, sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat. 


Hari Bumi pada tahun 1970 juga telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi di Amerika, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency / US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup. 


Pemilik nama lengkap Anton Gaylord Nelson sendiri merupakan seorang politikus Amerika dari Wisconsin. Bapak tiga anak ini adalah seorang Demokrat. Nelson lahir pada tanggal 4 Juni 1916 dan meninggal pada tahun 2005 tepatnya tanggal 3 Juli. 


Nelson akan sangat bersemangat dengan sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Sehingga dia melakukan perjalanan yang dikenal dengan Tour Konservasi bersama Presiden John F Kennedy pada tahun 1963. 


Nelson tumbuh dan dibesarkan di daerah Clear Lake, daerah bagian Wisconsin, Amerika Serikat. Setelah itu dia sekolah di sekolah umum Clear Lake, masih di tempat yang sama. Tahun 1939 Nelson lulus dari universitas yang sekarang dikenal dengan San Jose State University di San Jose, California. Terakhir dia melanjutkan di University of Wisconsin Law School. 

Sebuah apresiasi diberikan kepada Nelson untuk kecintaannya terhadap lingkungan yaitu dengan pengabadian namanya pada sebuah institut lingkungan hidup yang dikenal dengan The Gaylord Nelson Institute for Environmental Studiesdi University of Wisconsin-Madison. 


Selain itu sebuah taman di daerah Apostle Islands National Lakeshore juga dinamai seperti namanya yaitu Governor Nelson State Park. Nelson juga menerima penghargaan berupa Presidential Medal of Freedom pada September 1995 sebagai pengakuan atas semua yang dilakukannya untuk lingkungan. 


Pandangan Nelson lainnya adalah tentang populasi suatu bangsa yang berhubungan erat dengan lingkungan. 
Menurut Nelson stabilitas populasi suatu bangsa merupakan aspek penting dari lingkungan. Semakin besar pendapatan suatu populasi maka akan menjadi masalah yang serius, karena itu kita harus mengatasi masalah populasi. 


1. The Alang - Alang Problem in Indonesia, paper, wasthe Tent Pasific of High School Biology Teaching in Indonesia, Kadarsan & O. Sumarwoto, IUCN Publications, 1968.

Dan salah satu kutipan kata-katanya yang terkenal adalah: "Aku ada untuk lingkungan, namun aku tidak akan pernah membatasi populasi manusia." 

Selain itu Nelson juga menolak saran bahwa pembangunan ekonomi harus didahulukan setelah perlindungan lingkungan. 

Nelson meninggal karena gagal jantung pada usia 89 tahun. Seorang wartawan bernama Bill Christofferson menuliskan biografi tentang dirinya “The Man from Clear Lake” yang diterbitkan pada tahun 2004 oleh University of Wisconsin Press. 

Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro. 


Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk mengkampanyekan Hari Bumi. 


Berbagai kegiatan diselenggarakan secara bervariasi mulai dari rantaian suara genderang dari desa ke desa di Gabon, Afrika hingga ratusan ribu warga yang berkumpul di National Mall, Washington D.C., Amerika Serikat. 


Hari Bumi tahun 2000an secara keras dan jelas menyerukan pesan bahwa penduduk dunia menginginkan tindakan yang cepat dan tegas untuk penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan. 


Pejuang lingkungan Otto Sumarwoto (82) tutup usia di Bandung pada selasa, 1 April 2008, sekitar pukul 00.05 wib akibat sakit yang dideritanya. Kemudian dimakamkan di TPU Sirnaraga sekitar pukul 10.00. "Pendekar Lingkungan Hidup" dari UNPAD itu meninggalkan seorang istri Ny Ijah (78), tiga putri dua putra serta tiga orang cucu. Kepergian Otto Sumarwoto merupakan kehilangan yang sangat besar bagi dunia lingkungan hidup. Namun semangat dan karya-karyanya akan terus berjuang untuk melestarikan lingkungan. 


Sumber : HIMPALAUNAS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar