Netty yang juga menjabat Ketua Tim Pengerak PKK bersama sejumlah pejabat OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyisiran sambil mengambil sampah yang berserakan di sekitar halaman Gedung Sate sampai lapang Gasibu. Dengan menggunakan alat pengait, istri gubernur memungut sampah dan memasukannya ke dalam kantong plastik berwarna hitam.
Tak hanya itu, istri gubernur dan sejumlah pejabat juga melakukan pemilihan atau sortir sampah yang telah dipungut. Mereka memilahnya berdasarkan tiga jenis sampah, yakni sampah kertas, sampah plastik, dan sampah organik.
Selain Netty dan pejabat OPD, dalam kegiatan itu hadir pula sejumlah Mojang Jajaka Jawa Barat. Mereka membantu berkampanye kegiatan pemungutan sampah kepada setiap pengunjung Gasibu.
Menurut Netty, kegiatan ini merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan perlu dijaga di tempat umum seperti Gasibu serta lingkungan pemerintahan seperti di Gedung Sate.
Kebersihan Gasibu dan sekitar Gedung Sate, kata Netty perlu dijaga mengingat banyaknya masyarakat yang menganggap Gedung Sate dan Gasibu sebagai simbol Jawa Barat. Selain itu kedua tempat ini juga menjadi lokasi kunjungan wisatan yang datang ke Kota Bandung.
"Dan Insya Allah kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan ini akan diberi gerakan Budaya Cinta Lingkungan," kata Netty.
Rencananya, lanjut Netty, kegiatan bersih-bersih sampah ini akan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari Minggu mulai pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
"Selain itu, gerakan ini diprakarsai percis saat momentum hari Ibu, gerakan ini akan menjadi rutinitas setiap hari Minggu," katanya.
Seperti diketahui, setiap hari Minggu ribuan pedagang kaki lima (PKL) selalu memenuhi kawasan Gasibu. Berdasarkan keterangan Direktur PD Kebersihan Kota Bandung, setiap harinya terkumpul delapan hingga 10 kubik sampah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar