Natural hazards: floods, droughts, tsunamis, earthquakes, volcanoes, forest fires, mud volcanoes, landslides, industrial waste, tourism, hospital waste.
Environmental Issues in Indonesia today: illegal logging / forest logging; air pollution from industrial waste and mining, air pollution in urban areas (Jakarta is a city with the dirtiest air to 3 in the world), smoke and haze from forest fires; permanent fire / not be extinguished; encroachment nature reserve / wildlife; poaching, trade and protected wildlife extermination; destruction of coral reefs; B3/radioaktif dumping from developed countries; disposal without separation / processing; wild mudflow Sidoarjo, East Java; acid rain resulting from air pollution.
Selasa, 08 Januari 2013
Penghematan energi
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien
dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih
sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya
biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi,
serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat
menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna
komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan
dengan melakukan penghemaan energi.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
Masalah lingkungan hidup di Indonesia Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumah sakit. Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Masalah lingkungan hidup di Indonesia
Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumah sakit.Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
Dampak pencemaran udara
Dampak
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.Dampak dari pemanasan global adalah:
- Peningkatan suhu rata-rata bumi
- Pencairan es di kutub
- Perubahan iklim regional dan global
- Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.Pencemaran udara
Pencemaran udara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;
Kegiatan manusia
- Transportasi
- Industri
- Pembangkit listrik
- Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
- Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
- Gunung berapi
- Rawa-rawa
- Kebakaran hutan
- Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
- Transportasi amonia
- Kebocoran tangki klor
- Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
- Uap pelarut organik
Jenis-jenis bahan pencemaran udara
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana
bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Penanganan
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.- ^ Michael Hogan, Leda Patmore, Gary Latshaw and Harry Seidman das ist alles scheisse Computer modeling of pesticide transport in soil for five instrumented watersheds, prepared for the U.S. Environmental Protection Agency Southeast Water laboratory, Athens, Ga. by ESL Inc., Sunnyvale, California (1973)
Pengolahan limbah
Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah tangga, baik limpasan (efluen)
maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan biologi
untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya
adalah untuk menghasilkan aliran limbah (atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur
yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap
lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan
banyak racun senyawa organik dan anorganik.
Minggu, 06 Januari 2013
Penyemprotan Desinfektan
Penyemprotan DesinfektanSeorang
petugas menyemprotkan desinfektan di dalam kandang itik, desa Arahan
kidul, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (6/1). Penyemprotan desinfektan
tersebut dilakukan untuk mencegah meluasnya virus flu burung setelah
terjadi kematian ribuan itik di daerah tersebut. (FOTO ANTARA/Dedhez
Anggara)
Pencemaran Citarum
Pencemaran Citarumktivis
Greenpeace menandai saluran limbah industri tanpa pengolahan yang
dialirkan ke Sungai Citarum, di Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Jawa
Barat (12/12). Aksi tersebut sebagai desakan kepada pemerintah untuk
membebaskan Sungai Citarum dari limbah industri beracun yang dapat
mengurangi kualitas air dan membahayakan kesehatan penduduk sekitar
Daerah Aliran Sungai. (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)
Greenpeace : Sungai Citarum tercemar bahan kimia
Jakarta (ANTARA News) - Laporan hasil penelitian organisasi
kampanye lingkungan global, Greenpeace, yang dipublikasikan di Jakarta
pada Rabu menunjukkan bahwa beberapa saluran air yang bermuara ke Sungai
Citarum tercemar bahan kimia beracun.
Dalam penelitian yang dilakukan selama bulan Mei-Oktober 2012 di hulu hingga hilir Sungai Citarum, peneliti Greenpeace
menemukan cemaran bahan kimia berbahaya di muara kanal dan badan air yang menjadi saluran pembuangan industri di
sepanjang sungai.
Para peneliti menemukan cemaran krom heksavalen (Cr6+) dan logam berat, diethyl phthalate (DEP), BHT, p-clorocresol dan turunan bahan kimia beracun lain dalam konsentrasi tinggi di saluran air menuju Citarum di Majalaya, Rancaekek, Cisirung, Dayakolot, Margaasih-Leuwigajah, Batujajar, Padalarang, Jatiluhur dan Karawang.
Saat memaparkan laporan yang berjudul "Bahan Beracun Lepas Kendali" tersebut, Juru Kampanye Air Bebas Racun Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov Birry, mengatakan, bahan-bahan kimia itu bisa menyebabkan macam-macam gangguan kesehatan, dari penyakit kulit, gangguang fungsi organ dan sistem hormon, sampai kanker.
Para peneliti menemukan cemaran krom heksavalen (Cr6+) dan logam berat, diethyl phthalate (DEP), BHT, p-clorocresol dan turunan bahan kimia beracun lain dalam konsentrasi tinggi di saluran air menuju Citarum di Majalaya, Rancaekek, Cisirung, Dayakolot, Margaasih-Leuwigajah, Batujajar, Padalarang, Jatiluhur dan Karawang.
Saat memaparkan laporan yang berjudul "Bahan Beracun Lepas Kendali" tersebut, Juru Kampanye Air Bebas Racun Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov Birry, mengatakan, bahan-bahan kimia itu bisa menyebabkan macam-macam gangguan kesehatan, dari penyakit kulit, gangguang fungsi organ dan sistem hormon, sampai kanker.
"Temuan
ini menegaskan bahwa kita kehilangan kendali atas keberadaan racun di
alam. Kami temukan bahan kimia logam berbahaya di sejumlah titik
lokasi," katanya.
Peneliti dari Institute of Ecology
Universitas Padjadjaran Fifi Dwi Pratiwi mengatakan tingkat keasaman
air di saluran air ke Sungai Citarum yang diteliti pun sudah melampaui
baku mutu.
Kondisi yang demikian, menurut dia,
berdampak langsung pada ekosistem sungai dan masyarakat yang
memanfaatkan ekosistem tersebut.
"Seperti beberapa ikan yang dikonsumsi manusia terdeteksi mengandung zat mercury dan kita bisa terpengaruh karenanya," jelasnya.
Greenpeace menduga cemaran bahan kimia beracun itu berasal dari
kegiatan industri sekitar 500 pabrik yang berdiri di sepanjang Sungai Citarum.
Ia mengatakan, pemerintah harus segera menetapkan kebijakan
mengenai standar pembuangan limbah bagi industri supaya sungai-sungai
yang sebelumnya menjadi urat nadi kehidupan seperti Sungai Citarum bebas
dari cemaran.
"Malah ada yang menjadikan satu kanal sungai menjadi pembuangan khusus limbah mereka," kata Ahmad.
(tri)
Editor: Maryati
COPYRIGHT © 2012Gunung Kidul kembangkan sumber air untuk masyarakat
Gunung Kidul kembangkan sumber air untuk masyarakat
"Saat ini banyak ditemukan sumber air di Gunung Kidul yang belum dimanfaatkan optimal. Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beberapa instansi lain ingin membantu Gunung Kidul memanfaatkan sumber air secara optimal," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Syarief Armunanto, Sabtu.
Ia menyebutkan sedikitnya ada 20 sumber air atau mata air di Gunung Kidul yang akan dimanfaatkan.
Rencananya, kata dia, pemerintah dibantu UGM akan mendekatkan sumber air tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Untuk itu, menurut dia dalam waktu dekat akan memanfaatkan sumber air di Gunung Jomblang yang melimpah.
Menurut dia, sampai saat ini sumber air tersebut belum termanfaatkan, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah.
"Beberapa waktu lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunung Kidul bersama masyarakat dipanggil Dirjen Sumber Daya Air untuk membahas pemanfaatan dan pengembangan sumber air Gunung Jomblang. Kami sangat berharap pemerintah memberikan bantuan," kata Syarief.
Selain itu, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Kidul telah mengajukan proposal pengembangan Goa Jombak, yang rencananya untuk mengairi area sawah seluas 20 hektare.
"Sumber air atau mata air sangat banyak, tetapi Pemkab mengalami keterbatasan anggaran dan teknologi untuk pembangunan atau pemanfaatan sumber air itu," katanya.
Padahal, menurut dia, masyarakat Gunung Kidul sangat membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan pertanian.
Ia mengatakan masyarakat di sekitar sumber air Pok Tunggal yang lokasinya berjarak 50 meter dari garis pantai, telah memanfaatkan sumber air itu secara mandiri, guna memenuhi kebutuhan air mereka.
Pok Tunggal, kata dia, juga dikembangkan moleh asyarakat menjadi objek wisata. "Untuk menuju ke objek wisata tersebut, masyarakat melebarkan jalan, meski belum diaspal. Kami telah meminta DPU untuk merencanakan pengaspalan jalan, sebagai daya dukung objek wisata yang telah dirintis masyarakat setempat," katanya.
(KR-STR)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012
FPKS minta pemerintah prioritaskan pembangunan infrastruktur irigasi
FPKS minta pemerintah prioritaskan pembangunan infrastruktur irigasi
Ketahanan pangan, ketahanan energi dan infrastruktur untuk mendukung `domestic connectivity` adalah prioritas ke-empat dalam kebijakan belanja pemerintah pusat tahun 2013.
Sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan serta rehabilitasi jaringan irigasi bakal tertunda menyusul minimnya tambahan anggaran untuk program pengelolaan sumber daya air. Demikian disampaikan Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) FPKS di Komisi V DPR Sigit Sosiantomo, di Jakarta, Rabu.
"Dari Rp7,684 triliun penambahan anggaran yang diusulkan dalam RAPBN 2013, dana yang tersedia hanya sekitar Rp1,642 triliun," ujarnya.
Menurut dia, seharusnya pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi menjadi prioritas dalam RAPBN 2013 seperti halnya pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung "domestic connectivity".
"Ketahanan pangan, ketahanan energi dan infrastruktur untuk mendukung `domestic connectivity` adalah prioritas ke-empat dalam kebijakan belanja pemerintah pusat tahun 2013. Namun, dalam kebijakan penganggarannya, ternyata ketahanan pangan belum menjadi prioritas. Ini terbukti dari minimnya tambahan dana untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi," ujarnya.
Program pengelolaan sumber daya alam yang terancam tertunda karena kekurangan anggaran sebesar Rp7,6 triliun tersebut diantara pembangunan jaringan irigasi seluas 143.246 hektar serta rehabilitasi jaringan irigasi seluas 238.504 hektar dan jaringan rawa 98.104 hektar.
"Tambahan dana Rp7,684 triliun yang diusul Kementerian PU rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan irigasi sebesar 143.246 hektar, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 238.504 hektar dan jaringan rawa sebesar 98.104 hektare. Dengan anggaran yang tersedia hanya Rp1,642 triliun, otomatis tidak semua bisa dibiayai. Dan target untuk swasembada pangan akan sulit tercapai," kata Sigit.
Sebelumnya dalam pembahasan RAPBN 2013, Kementerian PU mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp20,344 triliun untuk menutupi kekurangan anggaran untuk program pembangunan di 2013.
Untuk program pengelolaan SDA, Kementerian PU mengajukan tambahan sebesar Rp7.684 triliun dari pagu indikatif sebesar Rp18,724 triliun untuk program pengelolaan SDA.
Namun, setelah melalui pembahasan panjang antara Banggar dan pemerintah, penambahan yang disetujui untuk program pengelolaan SDA hanya sekitar Rp1,6 triliun lebih.
Lebih lanjut Sigit menuturkan bahwa pembangunan dan rehabilitasi irigasi itu mendesak untuk bisa meningkatkan produktivitas panen hingga 1 ton per hektar, apalagi saat ini 52 persen kondisi jaringan irigasi di Indonesia mengalami kerusakan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen berada dalam kewenangan provinsi dan kabupaten/kota.
"Irigasi yang rusak sebagian besar berada di wilayah Jawa, padahal total produksi padi nasional 51 persen berasal dari wilayah tersebut," ujarnya.
Kementerian Pertanian mengestimasi kebutuhan dana perbaikan saluran irigasi yang rusak mencapai Rp21 triliun di seluruh Indonesia.
Sementara bersasarkan renstra Kementerian PU tahun 2010 -2014 ditetapkan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 500.000 ha. Namun, hingga tahun ini yang sudah terealisasi 263.513 ha dan sisanya 238.500 ha akan ditangani 2 tahun mendatang.
(D011/S004)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2012
Gubernur Heryawan Cabut Atribut Kampanye di Pohon
ATINANGOR, TRIBUN - Prihatin atas maraknya pemasangan atribut kampanye Pemilihan
Umum Kepala Daerah (Pilkada) di pohon, Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan mencabuti sendiri sejumlah banner politik.
Gubernur
Ahmad Heryawan melakukan aksi sadar lingkungan itu saat dalam
perjalanan dari Kota Bandung menuju Jatinangor, Kabupaten Bandung,
Minggu (6/1). Heryawan turun dari kendaraannya dan mencabut empat banner
Pilkada yang ditempel di pohon Jl. AH Nasution, Ujungberung, Kab.
Bandung.
"Dalam
perhelatan politik seperti Pilkada, kebiasaan masyarakat kita memasang
atribut kampanye di pohon. Kita harus sudahi kebiasaan buruk ini karena
pepohonan seharusnya dijaga dan dilestarikan, bukan dirusak," papar
Heryawan yang kerap disapa Aher.
Atribut
kampanye yang diturunkan adalah milik pasangan Ahmad Heryawan-Deddy
Mizwar, cagub-cawagub pada Pilgub Jabar 2013. Selain itu, dengan memakai
sebuah tang dan alat pengungkit, Aher mencabut paku lama yang tertancap
di pohon.
Usai
mencabut paku di satu pohon, Gubernur Heryawan kaget karena ia
mendapati 14 biji paku lama di satu pohon. "Bisa dibayangkan bila ribuan
pohon menjadi sasaran pemasangan banner, spanduk, dan beberapa bentuk
atribut kampanye lainnya. Pasti ratusan kilogram pakunya," kata Aher
lagi.
Gubernur
Heryawan menambahkan, bukan cuma alat kampanye politik yang harus
dibersihkan dari pepohonan, namun juga media promosi bisnis. Aher lalu
mengimbau instansi terkait agar juga menertibkan alat promosi yang
dipaku di pohon.
Diutarakan,
masyarakat luas sepatutnya meneladani kepeloporan Sariban, pensiunan
petugas kebersihan yang berkeliling kota Bandung mencabuti paku di
pohon. Sariban mengumpulkan 15 kg paku dalam sebulan.
Sebagai
Cagub, Aher menegaskan, dirinya segera memerintahkan kepada tim
kampanye Cagub-Cawagub Jabar No. 4 untuk secepatnya menurunkan atribut
kampanye sendiri yang ditempel di pohon secara salah.
"Dari
sini, saya akan bertemu dengan Relawan Merah-Putih. Saya segera
instruksikan agar mencabut semua atribut Aher-Demiz (Deddy Mizwar),
termasuk paku-paku yang ditancap sebelumnya," tandas Heryawan. (*)
Editor : swo
Jumat, 04 Januari 2013
Jambore Mangrove, Temu Anak Muda Peduli Mangrove
INDRAMAYU, Yayasan KEHATI bersama Kelompok Mangrove Sari, Brebes dan LSM Siklus menyelenggarakan Jambore Mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu.
Acara tersebut berlangsung pada
23 hingga 25 November 2012. Menurut
informasi dari pihak KEHATI, Sulis Diah,
kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 anak-anak muda dari anggota Teenn Go Green, mitra Transformasi Hijau, mitra
dampingan YAGASU dan Bale Mangrove, mitra dampingan Mangrove Sari Brebes dan
mitra dampingan LSM Siklus Indramayu.
"Kegiatan ini merupakan
wadah untuk mempertemukan anak-anak muda di kota besar yang peduli mangrove
dengan anak-anak setempat yang selama ini telah berupaya melestarikan mangrove,"
kata MS Sembiring Direktur Eksekutif
Yayasan KEHATI melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
"Ini juga menjadi ajang mencari
solusi yang baik untuk pelestarian ke depan versi anak muda" tambahnya.
Menurut MS Sembiring, saat ini,
kerusakan wilayah pesisir sudah sangat memprihatinkan. Kesalahan memahami
manfaat ekosistem pesisir terutama hutan
bakau pada masa lampau mengakibatkan penghancuran terstruktur terhadap hutan
bakau. Kebijakan perikanan budidaya pesisir yang intensif, telah mengubah fungsi
lahan basah hutan bakau menjadi kolam dan tambak udang. Akibatnya, hampir
seluruh wilayah pantai timur Sumatera dan pesisir Jawa mengalami kerusakan yang
parah. Hutan bakau lenyap, tambak terserang penyakit dan tidak produktif lagi.
Dampaknya sangat dirasakan oleh
nelayan, seperti merosotnya hasil tangkapan ikan laut dan tambak yang
menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nelayan dan petani tambak, menurun dan
hilangnya jenis-jenis satwa, meningkatnya pencemaran, abrasi pantai, merosotnya luasan
hutan mangrove, kehancuran terumbu karang, dan meningkatnya konflik pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut.
MS Sembiring mengungkapkan, KEHATI telah mengembangkan program Rehabilitasi Ekosistem Mangrove dan Upaya
Adaptasi Perubahan Iklim"di Pantai Utara Pulau Jawa, sejak tahun 2008.
Lokasi program berada di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Dusun Pandan Sari,
Brebes dan Pantai Karangsong Indramayu. “Pembelajaran
dari upaya yang telah dilakukan ketiga komunitas ini dapat menjadi inspirasi
bagi banyak pihak untuk menghindari kerusakan ekologi dan sosial di Pantai
Utara Jawa,”ujarnya.
Di Brebes, Masyarakat Desa Kaliwlingi, Dusun Pandansari menanam mangrove hingga mencapai 1.000.000 batang yang ditanam selama 3 tahun dengan total luas 10 hektar. Tak hanya itu, peraturan desa pun dibuat untuk melindungi mangrove dan membentuk SATGADARA (Satuan Petugas Penjaga Sagara) untuk patroli setiap malam menjaga pencurian pohon bakau.
Di Brebes, Masyarakat Desa Kaliwlingi, Dusun Pandansari menanam mangrove hingga mencapai 1.000.000 batang yang ditanam selama 3 tahun dengan total luas 10 hektar. Tak hanya itu, peraturan desa pun dibuat untuk melindungi mangrove dan membentuk SATGADARA (Satuan Petugas Penjaga Sagara) untuk patroli setiap malam menjaga pencurian pohon bakau.
Di Indramayu, Kelompok Pantai Lestari menjadi penyedia bibit serta menjadikan lahan rehabilitasi mereka sebagai pusat wisata pendidikan dan praktek langsung konservasi pesisir. LSM Siklus bersama-sama masyarakat berhasil menyusun buku modul ajar pendidikan lingkungan pesisir bagi para guru dan siswa sekolah, yang secara bergulir dijadikan salah satu materi pelajaran pendidikan lingkungan khususnya pesisir.
Masyarakat juga melakukan
penanaman bakau jenis Avecinea marina dan Rhyzhopora mukronata sebanyak 66.000
batang di lahan seluas 3 hektar.
"Kami berharap Jambore
Mangrove dapat menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan mempererat jejaring
mitra dan kelompok anak muda untuk melestarikan ekosistem mangrove dan pesisir
Pantai Utara Jawa," tandasnya. (Marwan Azis).
Foto : shrimpnews.com.
Foto : shrimpnews.com.
Kebersihan Sungai Juga Tanggung Jawab Warga
Ilustrasi aksi pembersihan sungai yang layak dicontoh. Foto : erickbio.wordpress.com |
Rendahnya kesadaran masyarakat menjadi salah satu penyebab sulitnya mengatasi masalah sungai secara tuntas. Demikian diungkapkan Relawan Kota Mataram.
Zainal Arifin, Anggota Relawan Kota Mataram, Rabu (12/12/) mengatakan salah satu elemen yang akan menjadi titik fokus dalam penanganan sampah adalah memberikan kesadaran bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Hal ini sangat penting mengingat masalah sampah di sungai tidak bisa dipisahkan dari perilaku masyarakat itu sendiri.
"Jika masyarakat sudah tidak membuang sampah di saluran atau sungai, maka masalah sampah akan bisa diatasi." ungkapnya.
Konsep yang dibangun untuk mensukseskan program tersenu adalah dengan membentuk Kelompok Peduli Sungai (KPS) di masing-masing lingkungan yang dilewati aliran sungai. KPS tersebut yang nantinya akan memberikan sosialisasi bagi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan sungai.
"Sebagai langkah persiapan, beberapa orang relawan telah kita berangkatkan ke luar daerah untuk mempelajari tentang penanganan sungai. Kunjungan tersebut dilaksanakan dari hari Kamis hingga Sabtu lalu." tutur Zainal. Beberapa daerah yang dikunjungi diantaranya adalah Malang dan Surabaya. (Bud/lombokita.com)
18.000 Hektare Hutan Pantai di Indramayu Kritis
Mangrove sehat mendukung kesehatan biota dan ekosistem pesisir lainnya. Ilustrasi: E. Paul Oberlander, Woods Hole Oceanographic Institution. |
INDRAMAYU, BL – Kawasan pantai
Indramayu sepanjang 114 kilometer merupakan aset yang bisa dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya kondisi pantai
banyak yang rusak akibat terjangan abrasi. Bahkan yang memprihatinkan,
18.000 hektare hutan pantai kondisinya kritis.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, Ir Firman Muntako menjelaskan, kawasan hutan di pesisir pantai utara Indramayu memang kondisinya cukup kritis. Di antaranya di Kecamatan Kandanghaur, Krangkeng dan Cantigi. Hal tersebut terjadi karena mengalami kerusakan. Menurutnya, areal hutan pantai di Kabupaten Indramayu sebagian besar kini telah beralih fungsi menjadi kawasan tambak udang dan bandeng.
“Yang memprihatinkan, sekitar 40 persen kondisinya kini makin kritis dan rawan abrasi pantai akibat alih fungsi tersebut,” tandas Firman, Rabu (2/1).
Kerusakan hutan sebagai benteng alam bagi abrasi pantai di kawasan utara Indramayu ini diduga menjadi penyebab semakin tingginya kawasan pantai yang rusak akibat abrasi. Sementara itu, kawasan hutan payau yang telah beralih fungsi menjadi kawasan tambak udang dan bandeng. Di antaranya terdapat di Desa Babadan, Kecamatan Pasekan, Desa Penganjang, Kecamatan Sindang, Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, serta Desa Lamarantarung, Desa cangkring, Kecamatan Cantigi. Bahkan hutan bakau tersebut sebagian kawasan hutannya sudah rusak berat.
“Kami sudah melakukan upaya, di antaranya memaksimalkan penanaman hutan mangrove di lokasi-lokasi yang kondisinya semakin kritis,” tuturnya.
Pada tahun 2013, Dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Indramayu menargetkan mampu memangkas 3 ribu kawasan hutan yang kritis. Salah satunya adalah bekerjasama dengan pemerintah provinsi serta kalangan swasta untuk melakukan penanaman mangrove di kawasan hutan pantai.
Sementara itu, para penggiat lingkungan di Kabupaten Indramayu berencana menjadikan Karangsong sebagai pusat penelitian dan pendidikan mangrove di Jawa Barat. Di kawasan ini, terdapat 15 hektare areal mangrove yang dapat menambah nilai ekonomi masyarakat pesisir.
Direktur eksekutif LSM Siklus, Drs Madri mengatakan, di desa Karangsong ini terdapat luasan 15-20 hektare area mangrove yang sudah tertata kembali. Di kawasan ini juga sudah dikuatkan dengan peraturan desa dan tercakup dalam tata ruang sabuk hijau pemerintah Kabupaten Indramayu.
“Ada sekitar 200 ribu tanaman mangrove di kawasan tersebut. Ini sangat potensial untuk menjadikannya sebagai mangrove centre di Jawa Barat,” tandas Madri. (oet/jpnn)
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu, Ir Firman Muntako menjelaskan, kawasan hutan di pesisir pantai utara Indramayu memang kondisinya cukup kritis. Di antaranya di Kecamatan Kandanghaur, Krangkeng dan Cantigi. Hal tersebut terjadi karena mengalami kerusakan. Menurutnya, areal hutan pantai di Kabupaten Indramayu sebagian besar kini telah beralih fungsi menjadi kawasan tambak udang dan bandeng.
“Yang memprihatinkan, sekitar 40 persen kondisinya kini makin kritis dan rawan abrasi pantai akibat alih fungsi tersebut,” tandas Firman, Rabu (2/1).
Kerusakan hutan sebagai benteng alam bagi abrasi pantai di kawasan utara Indramayu ini diduga menjadi penyebab semakin tingginya kawasan pantai yang rusak akibat abrasi. Sementara itu, kawasan hutan payau yang telah beralih fungsi menjadi kawasan tambak udang dan bandeng. Di antaranya terdapat di Desa Babadan, Kecamatan Pasekan, Desa Penganjang, Kecamatan Sindang, Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, serta Desa Lamarantarung, Desa cangkring, Kecamatan Cantigi. Bahkan hutan bakau tersebut sebagian kawasan hutannya sudah rusak berat.
“Kami sudah melakukan upaya, di antaranya memaksimalkan penanaman hutan mangrove di lokasi-lokasi yang kondisinya semakin kritis,” tuturnya.
Pada tahun 2013, Dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Indramayu menargetkan mampu memangkas 3 ribu kawasan hutan yang kritis. Salah satunya adalah bekerjasama dengan pemerintah provinsi serta kalangan swasta untuk melakukan penanaman mangrove di kawasan hutan pantai.
Sementara itu, para penggiat lingkungan di Kabupaten Indramayu berencana menjadikan Karangsong sebagai pusat penelitian dan pendidikan mangrove di Jawa Barat. Di kawasan ini, terdapat 15 hektare areal mangrove yang dapat menambah nilai ekonomi masyarakat pesisir.
Direktur eksekutif LSM Siklus, Drs Madri mengatakan, di desa Karangsong ini terdapat luasan 15-20 hektare area mangrove yang sudah tertata kembali. Di kawasan ini juga sudah dikuatkan dengan peraturan desa dan tercakup dalam tata ruang sabuk hijau pemerintah Kabupaten Indramayu.
“Ada sekitar 200 ribu tanaman mangrove di kawasan tersebut. Ini sangat potensial untuk menjadikannya sebagai mangrove centre di Jawa Barat,” tandas Madri. (oet/jpnn)
Ditentang, Transgenik Tetap Lahap Disantap
Tanaman Transgenik masih menuai perdebatan di kalangan ilmuwan dan pemerintah. Foto:Istimewa. |
Menurut Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera (ADS) Tejo Wahyu Jatmiko, ketika dihubungi (5/10), pemerintah Indonesia tidak melarang kedelai yang masuk kategori organisme hasil rekayasa genetika (GMO) atau trasgenik, karena senang dengan produk impor yang murah dan tersedia banyak di pasaran, tambahan pula permintaan kedelai tinggi. "Pemerintah tidak punya skema pelarangan kecuali ada kewajiban segregasi atau pemisahan dan labelling sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan," ujarnya. Tetapi ia meminta agar pemeritah mencari tanaman pangan non-trasgenik untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Indonesia merupakan importer kedelai Amerika Serikat terbesar keempat dan mengimpor lima persen dari total 34,7 juta ton ekspor kedelai Paman Sam pada tahun 2011 dengan nilai impor diperkirakan 806 juta dolar. Sekitar 94 persen dari kedelai ini merupakan transgenik yang telah ditaman sejak 1996. Kedelai impor memang lebih murah daripada kedelai lokal ini dikarenakan adanya kebijakan insentif ekspor dari negara produsen.
Foto : Istimewa. |
Menurut Pakar Bioteknologi IPB Dwi Andreas Santosa, ilmuwan di Amerika memiliki independensi dan kebebasan akademik untuk setuju atau tidak dengan tanaman transgenik ini. Lain cerita dengan Eropa, dimana para petaninya tidak semakmur tetangganya di seberang Samudra Atlantik itu, sehingga sebagian pertani di Eropa menolak transgenik. "Akan lain ceritanya kala dikebangkan di Eropa," katanya.
Sampai saat ini tanaman transgenik memang masih menjadi kontroversi. Ketika sebagian besar petani di Amerika Serikat memutuskan menerima tanaman pangan transgenik, di belahan dunia lain mereka ditolak termasuk Eropa dan Indonesia. Bahkan kontroversi ini berlanjut ke tingkat penelitian dan akademisi. Contohnya, dua hasil penelitian yang berbeda tentang jagung GMO dari Monsanto yang menjadi kontroversi untuk para aktivis anti-GMO di Indonesia.
Penelitian Profesor Gilles Eric-Seralini dan rekan-rekannya dari Universitas Caen, Perancis, yang dipublikasikan pada International Journal of Biological Sciences, volume 5 tahun 2009 menyimpulkan, jagung hasil rekayasa genetika pada varietas MON 810, NK603 dan MON863 telah menyebabkan tumor, kerusakan organ, dan kematian preamatur pada tikus. Kesimpulan ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Monsanto tahun 2004 yang tidak menemukan adnaya indikasi keracunan para hewan percobaan yang mengkonsumsi jagung dan kedelai transgenik mereka. Hasil penelitian Monsanto diamini pula oleh European Food Safety Authority (EFSA), yang mengeluarkan pernyataan pada April 2004, dengan menyatakan bahwa MON863 tidak memiliki dampak buruk untuk manusia, hewan, maupun lingkungan hidup.
Sementara itu, menurut Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika, Agus Pakpahan, yang dihubungi SIEJ lewat telepon (9/10) mengatakan, meloloskan benih transgenik di Indonesia itu ada aturannya, "Kami sudah mengikuti aturan dunia, kami merujuk pada induknya yaitu Convention of Biological Diversity tahun 1972, dari situ lahirlah Undang-Undang No. 21 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik yang sekarang kami ikuti," ujarnya.
Menurut Agus, Komisi yang dipimpinnya melakukan penilaian objektif dari pengkajian yang dilakukan Tim Teknis tentang produk yang aman pangan dan aman pakan. "Jagung dan kedelai yang masuk ke Indonesia memang ada yang merupakan produk transgenik," kata Agus.
Ia juga mengatakan, Komisi Keamanan Hayati memeriksa hanya yang berbentuk biji kedelainya. Produk jadi semisal susu kedelai tidak ikut diperiksa.Tentang kritik yang menyebutkan benih transgenik yang lolos hanya melewati pengkajian dokumen, Agus menambahkan, kalau dibaca kembali peraturan pemerintah tentang keamanan hayati, memang hanya mensyaratkan adanya kajian dokumen, dan tidak disebutkan uji klinis sebagai syarat lolos benih transgenik ke pasaran. "Jadi, tim menyimpulkan dari parameter perundangan yang ada," katanya. Bellina Rosellini/IGG Maha Adi/SIEJ).
Ini Dia Olahraga Ramah Lingkungan
Ilustrasi mendaki di Gunung Gede Pangrango. Foto : Marwan Azis/Beritalingkungan.com |
Berolahraga di Gym memang lebih menyenangkan dengan semua fasilitas yang tersedia seperti mesin treadmill, sepeda statis,kolam renang, TV flat besar dan kamar mandinya. Namun semua fasilitas tersebut tentunya kurang ramah lingkungan, karena boros air dan listrik.
Nah Anda mulai mencoba olahraga yang lebih ramah lingkungan. Berikut ini beberapa pilihan olahraga yang bisa Anda coba untuk jaga kesehatan sembari menyelamatkan bumi yang dipaparkan The American Council on Exercise(ACE) pada She Knows:
Mendaki
Salah satu cara terbaik untuk berolahraga dan menurunkan stres ialah menelusuri jalan setapak terdekat atau pergi hiking.Jika Anda terbiasa berjalan atau jogging di treadmill, setiap langkah yang Anda jejakkan di jalan pegunungan yang menanjak dapat memompa jantung Anda, tanpa membutuhkan listrik. Untuk pengalaman mendaki terbaik, para ahli di The American Council on Exercise (ACE) menyarankan Anda membawa air, makanan ringan, obat nyamuk, dan tabir surya.
Menggowes
Menggunakan sepeda statis di Gym memang menyenangkan, tapi anggaplah itu sebagai latihan Anda untuk bersepeda yang sesungguhnya. Bersepeda santai dengan komunitas Anda atau pergi ke luar kota sehingga dapat melatih kecepatan Anda. Beersepeda dapat meningkatkan kebugaran jantung juga daya tahan dan kekuatan otot bagian bawah tubuh Anda. Pastikan Anda mematuhi aturan hukum dan lalu lintas, memakai helm dan pakaian yang sesuai (atau lampu jika Anda bersepeda pada senja hari atau fajar), membawa airdan makanan ringan, dan menggunakan sinyal tangan untuk mengingatkan pengemudidan pengendara sepeda lainnya.
Menyelam
Bagi Anda yang bertempat tinggal dekat dengan danau atau laut yang cukup bersih, Anda bisa melompat atau berenang di sana.Jika Anda jarang berenang di gym, sebaiknya Anda menambahkan renang sebagai alternatif latihan Anda. Para ahli di The American Council on Exercise (ACE) mengatakan bahwa dengan sekali lap berenang dapat memberikan latihan kebugaran yang bagus untuk seluruh tubuh. Ketika Anda menggunakan mendorong, mendayung dengan tangan, atau menggerakkan kaki akan memberikan manfaat kardio dan latihan kekuatan. Saat Anda berenag di luar ruangan, jangan lupa menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit Anda.
Meluncur
Inline skating atau dikenal sebagai sepaturoda jadi cara yang menyenangkan untuk berolahraga di luar ruangan.Berjalan-jalan menggunakan sepatu roda mengelilingi kompleks atau ke taman terdekat merupakan kegiatan yang dapat dinikmati bersama keluarga. Pastikan untuk selalu memakai pelindung, seperti bantalan pergelangan tangan, siku danlutut, dan helm yang membantu mencegah cedera saat Anda atau anggota keluargaAnda terjatuh.
Perenggangan
Ada baiknya Anda memanfaatkan kesempatan jika ada latihan senam bersama di taman dekat rumah Anda. Namun jika Anda ingin latihan perenggangan yang lebih santai, Anda bisa mengikuti kelas yoga di luar ruangan atau pilates. Selalu rajin menggunakan tabir surya agar kulit Anda tetap terhidrasi, mengingat semua latihan yang Anda lakukan di luar ruangan.
Sumber : ACE- Sheknows.com
Rabu, 02 Januari 2013
12 Langkah Sederhana Menghemat Energi
12 Langkah Sederhana Menghemat Energi
Posted on .
Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam
menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan
nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas,
komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan
pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.
Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.
- Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
- Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
- Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
- Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
- Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
- Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
- Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
- Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
- Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
- Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
- Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
- Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
Sumber: Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTS Kelas VII jilid 1
Differences Polluted Air and Water is Contaminated
Water is an indispensable element of life living creatures on this earth especially for human life, plants and animals. It is therefore important for us to know the difference between the contaminated water and the water is not polluted. Can
you imagine if the water we consume daily is contaminated, it will be
many diseases that arise and even lead to death and it will disturb our
food chain.Here we need to know the indicators of what to look for to distinguish between polluted water and the water is not polluted.There are many indicators that show the level of contamination of ground water, which must be carried out in the laboratory. But the simple contaminated groundwater also could be identified by physical observation. To get good quality groundwater, wells must be made with a certain depth.Wells were too shallow surface water fills up, the more easily contaminated by contaminants or pollutants. Sources of pollution consists of natural pollutants (mineral and microorganisms) and artificial pollutants. Man-made pollutants such as residual (waste) is generally more harmful chemicals than natural pollutants. Made pollutants can come from household waste, industrial or agricultural.Of households which include former laundry soap water. From the industry more diverse, while from agriculture include fertilizers and pesticides. Clean water suitable for consumption should be odorless, tasteless and colorless. Pollution causes changes in these properties.Signs that the groundwater was contaminated recognizable through physical observation. Some of these bleak Indiastudychannel quoted on Tuesday (25/05/2010) are:
1. Yellowish color will appear if the chromium contaminated water and organic material. If the water is yellowish red, it indicates the existence of iron contamination. While impurities such as mud will give a brownish red color.
2. Turbidity is also a sign that the ground water has been contaminated by a colloid (bio sticky substances like gum or glue). Silt, clay, and various microorganisms such as plankton and other particles can cause water to turn into murky.
3. Pollutants such as minerals will make the groundwater has a particular taste. If you feel bitter, the trigger can be iron, aluminum, manganese, sulfate and lime in large numbers.
4. Ground water that tastes like soap water showed alkaline contamination. The source can be sodium bicarbonate, or other material such as washing detergent.
5. While the sense of brackish showed a high salt content, often occur in the area around the mouth of the river.
6. The smell that wafted in groundwater also showed contamination. Whatever the smell, it was shown that the ground water unfit for consumption.
Well after we are able to distinguish between water and uncontaminated terceman, we can avoid illnesses and even we can prevent it by always keeping our environment. (Source detikhealth)
1. Yellowish color will appear if the chromium contaminated water and organic material. If the water is yellowish red, it indicates the existence of iron contamination. While impurities such as mud will give a brownish red color.
2. Turbidity is also a sign that the ground water has been contaminated by a colloid (bio sticky substances like gum or glue). Silt, clay, and various microorganisms such as plankton and other particles can cause water to turn into murky.
3. Pollutants such as minerals will make the groundwater has a particular taste. If you feel bitter, the trigger can be iron, aluminum, manganese, sulfate and lime in large numbers.
4. Ground water that tastes like soap water showed alkaline contamination. The source can be sodium bicarbonate, or other material such as washing detergent.
5. While the sense of brackish showed a high salt content, often occur in the area around the mouth of the river.
6. The smell that wafted in groundwater also showed contamination. Whatever the smell, it was shown that the ground water unfit for consumption.
Well after we are able to distinguish between water and uncontaminated terceman, we can avoid illnesses and even we can prevent it by always keeping our environment. (Source detikhealth)
Benefits of Water for Human Life
Water is the most important thing in life after air. Approximately three-quarters of our body consists of water and one can not survive more than 4-5 days without drinking water. In addition, water is also used for cooking, washing, bathing, and cleaning dirt around the house. Water is also used for industrial, agricultural, fire, recreation, transportation, and others. Diseases that infect humans can also be transmitted and spread by water. These conditions could lead to outbreaks of disease course everywhere.
The volume of water in the human body an average of 65% of the total weight, and volume varies greatly in each person, and even varies between parts of the body. Several human organs that contain a lot of water, among other things, the brain 74.5%, bone 22%, kidney 82.7%, 75.6% muscle, and the blood of 83%.
Each day approximately 2272 liters of blood cleared by the kidneys, and about 2.3 liters of urine produced into. The rest is absorbed back into the bloodstream. In everyday life, such as water used for drinking, bathing, cooking, washing, cleaning, solvents medicine, and industrial waste material carriers.
Terms of the science of public health, the provision of clean water should be able to meet people's needs because of limited water supplies facilitate the occurrence of disease in the community. The average volume of water required each individual per day ranged from 150-200 liters or 35-40 gallons. The water needs will vary depending on climatic conditions, living standards, and customs of the people
book
Introduction to Environmental Health Dr. Budiman Chandra, Medical Book Publishers EGC
The volume of water in the human body an average of 65% of the total weight, and volume varies greatly in each person, and even varies between parts of the body. Several human organs that contain a lot of water, among other things, the brain 74.5%, bone 22%, kidney 82.7%, 75.6% muscle, and the blood of 83%.
Each day approximately 2272 liters of blood cleared by the kidneys, and about 2.3 liters of urine produced into. The rest is absorbed back into the bloodstream. In everyday life, such as water used for drinking, bathing, cooking, washing, cleaning, solvents medicine, and industrial waste material carriers.
Terms of the science of public health, the provision of clean water should be able to meet people's needs because of limited water supplies facilitate the occurrence of disease in the community. The average volume of water required each individual per day ranged from 150-200 liters or 35-40 gallons. The water needs will vary depending on climatic conditions, living standards, and customs of the people
book
Introduction to Environmental Health Dr. Budiman Chandra, Medical Book Publishers EGC
8 Manfaat sumber daya air
8 Manfaat sumber daya air
Posted on .
Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air. Sejak
aal kehidupan, mahluk hidup terutama manusia telah memanfaatkan air
untuk kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak dibutuhkan manusia. Seiring
dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia
akan air cenedrung meningkat. Berikut adalah manfaat sumber daya air
sebagai pendukung kehidupan.- Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kereang dan lainnya.
- Prasarana lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau laut inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
- Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai energi pendorong perahu secara alami.
- Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata.
- Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
- Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
- Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
- Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya
Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia
Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia
Posted on .
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan
setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri
dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari
tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak,
mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air
juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran,
tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang
menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air.
Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana.Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%.
Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata- rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat
Pustaka
Pengantar Kesehatan Lingkungan Dr. Budiman Chandra , Penerbit Buku Kedokteran EGC
Perbedaan Air Tercemar dan Air Tidak Tercemar
Perbedaan Air Tercemar dan Air Tidak Tercemar
Posted on .
Air merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan
makhluk hidup di bumi ini khususnya bagi kehidupan manusia, tumbuhan dan
hewan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan
antara air yang tercemar dan air tidak tercemar. Bisa Anda bayangkan
jika air yang kita konsumsi sehari-hari tercemar, maka akan banyak
penyakit yang timbul dan bahkan mengakibatkan kematian dan akan
mengganggu rantai makanan kita.Berikut ini kita perlu mengetahui indikator-indikator apa yang perlu diperhatikan untuk membedakan air tercemar dan air tidak tercemar ini.
Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah, yang harus dilakukan di laboratorium. Namun secara sederhana air tanah yang tercemar juga bisa dikenali lewat pengamatan fisik. Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus dibuat dengan kedalaman tertentu.
Sumur yang terlalu dangkal akan terisi air permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh cemaran atau polutan. Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral dan mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia seperti residu (sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya dibandingkan polutan alami. Polutan buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun pertanian.
Dari rumah tangga antara lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri lebih beragam, sementara dari pertanian antara lain pupuk dan pestisida. Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut.
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seprti dikutip dari Indiastudychannel, Selasa (25/5/2010) adalah:
- Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
- Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
- Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
- Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
- Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
- Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.
Cara Pengelolaan Air & Mencegah Pecemaran Air
Cara Pengelolaan Air & Mencegah Pecemaran Air
Posted on .
Air
merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia dan
makhluk hiudp lainnya. Manusia memerlukan air baik untuk proses kimia
fisika maupun untuk aktifitas kehidupan lainnya.Sekalipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi kualitas air sangat dipengaruhi oleh peranan manusia dalam pengelolaannya. Kualitas total air tawar yang ada di bumi jumlahnya relatif dapat menurun jumlahnya.
Pengelolaan air di sini termasuk pengelolaan perairan pantai dan ekosistem danau. Pengelolaan air meliputi strategi sebagai berikut:
- melindungi perairan agar terjaga kebersihannya sehingga dapat menjaga kelangsungan flora dengan menjaga perakaran tanaman dari gangguan fisik maupun kimiawi;
- mengusahakan cahaya matahari dapat menembus dasar perairan, sehingga proses fotosintesa dapat berjalan lancar
- menjaga agar fauna memangsa dan predator selalu seimbang dengan mempertahankan rantai makanan
- mempergunakan sumberdaya berupa air seefisien mungkin, sehingga zat hara yang ada dapat tersimpan dengan baik yang juga berarti sebagai penimpan energi dan materi;
Usaha Mencegah Pencemaran Air
Usaha pencegahan pencemaran air ini bukan merupakan proses yang sederhana, tetapi melibatkan berbagai faktor sebagai berikut:
- Air limbah ang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah.
- Menentukan dan mencegah terjadinya interaksi sinergisma antarpolutan pemerintah.
- Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yan gtumpah di perairan
- Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke dalam perairan. Hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri.
- Limbah radioaktif harus diproses dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi dan barulah dibuang di perairan.
- Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktifitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam perairan umum
Sumber: Lingkungan Hidup & Kelestariannya Prof. Dr. H, Imam Supardi, dr. Sp.Mk.
4 Parameter Pencemaran Lingkungan
4 Parameter Pencemaran Lingkungan
Posted on .
Beberapa parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi
terjadinya pencemaran lingkungan, serta mengetahui tingkat pencemaran
itu. Parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator penemaran
lingkugnan antara lain sebagai berikuta. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD ( biochemical Orxygen Deman), yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlalur di air. Cara pengukuran BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennnya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali kadungan oksigennya, BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organik.
Di air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat iukur dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah kandungan oksifen d dalam air minum tidak boleh kurang dari 3 ppm
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan radiokatif.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organk/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang teremar.
Cotnoh: keadaan siput air dan planaria di sugnau atau perairan menunjukkan bahwa air di sungai tersebut belum tercemar.
Suber: Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP kelas VIII
Depok bangun hutan kota 1000 pohon
Depok (ANTARA News)
- Pemerintah Kota Depok membangun hutan dan taman kota di Taman Hutan
Lembah Gurame, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.
"Lembah Gurame merupakan ruang terbuka hijau dan akan dijadikan taman kota bagi warga Depok," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma`il usai melakukan penanaman gerakan menanam 1000 pohon di Lembah Gurame Depok, Senin.
Menurut dia, penanaman pohon dilakukan dalam rangka bulan menanam dan Gerakan perempuan menanam dirangkai dengan pencanangan Depok Kota Hijau. Kegiatan ini mengusung tema "Sukseskan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Demi Kebahagiaan Generasi Mendatang".
Ia mengatakan bahwa Lembah Gurame dan penanaman pohon merupakan wujud komitment Pemerintah Kota Depok, dalam rangka mensukseskan Kota Hijau. Berdasarkan perencanaan tata ruang kota ditetapkan Depok harus memiliki 30 persen dari Kota merupakan ruang terbuka hijau, dan 20 persennya harus dimiliki pemerintah, sementara itu ruang terbuka hijau yang dimiliki baru 10 persen.
"Pemerintah Kota harus berusaha lebih keras lagi agar aset fasos fasum segera dimiliki," katanya.
Dikatakannya Kota Depok sebagai Kota pilihan bermukim atau investasi menyebabkan semakin banyaknya bangunan-bangunan yang menyebabkan hilangnya ruang terbuka hijau. Oleh karena itu pendisiplinan fasos fasum untuk ruang terbuka hijau harus dilakukan secara serius.
Lebih lanjut ia mengatakan gerakan memilah, hendaknya mendirikan bank sampah tidak hanya di sekolah, tetapi juga dilingkungan warga dan berharap akan menimbulkan multi player efect dari aksi tersebut.
"Saya berharap nantinya akan ada sekolah yang memperoleh piala adiwiyata," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok Zamrowi mengatakan pencanangan Depok sebagai Kota Hijau, dari UUD No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup. Serta Kepres tentang Hari menanam pohon Indonesia.
Ia mengatakan Lembah Gurame yang memiliki luas 2,5 hektare, akan dijadikan hutan kota dan taman kota. Hal ini sebagai langkah awal untuk membangun hutan kota dengan skala yang cukup luas.
"Lembah gurame dapat menjadi hutan kota dan taman kota yang dapat membuat Depok semakin hijau serta bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
(F006/N002)
"Lembah Gurame merupakan ruang terbuka hijau dan akan dijadikan taman kota bagi warga Depok," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma`il usai melakukan penanaman gerakan menanam 1000 pohon di Lembah Gurame Depok, Senin.
Menurut dia, penanaman pohon dilakukan dalam rangka bulan menanam dan Gerakan perempuan menanam dirangkai dengan pencanangan Depok Kota Hijau. Kegiatan ini mengusung tema "Sukseskan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Demi Kebahagiaan Generasi Mendatang".
Ia mengatakan bahwa Lembah Gurame dan penanaman pohon merupakan wujud komitment Pemerintah Kota Depok, dalam rangka mensukseskan Kota Hijau. Berdasarkan perencanaan tata ruang kota ditetapkan Depok harus memiliki 30 persen dari Kota merupakan ruang terbuka hijau, dan 20 persennya harus dimiliki pemerintah, sementara itu ruang terbuka hijau yang dimiliki baru 10 persen.
"Pemerintah Kota harus berusaha lebih keras lagi agar aset fasos fasum segera dimiliki," katanya.
Dikatakannya Kota Depok sebagai Kota pilihan bermukim atau investasi menyebabkan semakin banyaknya bangunan-bangunan yang menyebabkan hilangnya ruang terbuka hijau. Oleh karena itu pendisiplinan fasos fasum untuk ruang terbuka hijau harus dilakukan secara serius.
Lebih lanjut ia mengatakan gerakan memilah, hendaknya mendirikan bank sampah tidak hanya di sekolah, tetapi juga dilingkungan warga dan berharap akan menimbulkan multi player efect dari aksi tersebut.
"Saya berharap nantinya akan ada sekolah yang memperoleh piala adiwiyata," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok Zamrowi mengatakan pencanangan Depok sebagai Kota Hijau, dari UUD No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup. Serta Kepres tentang Hari menanam pohon Indonesia.
Ia mengatakan Lembah Gurame yang memiliki luas 2,5 hektare, akan dijadikan hutan kota dan taman kota. Hal ini sebagai langkah awal untuk membangun hutan kota dengan skala yang cukup luas.
"Lembah gurame dapat menjadi hutan kota dan taman kota yang dapat membuat Depok semakin hijau serta bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
(F006/N002)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © 2012Standar Emisi Euro-3 mulai diterapkan Agustus 2013
Video Terkait
"Terhitung 1 Agustus 2013 emisi kendaraan bermotor roda dua untuk Indonesia berada pada standar Euro-3," kata Balthasar saat memaparkan hasil evaluasi kualitas udara perkotaan di Jakarta, Senin.
Selanjutnya, kata dia, pengendara sepeda motor diminta menggunakan bahan bakar sesuai dengan standar yakni bahan bakar dengan nilai oktan 91 dan tanpa timbal.
Kepala Bidang Transportasi Darat Kementerian Lingkungan Hidup, M Zakaria, mengatakan penerapan standar Euro-3 akan menekan emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor.
Keputusan untuk menerapkan standar Euro-3 tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 23/2012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup 10/2012 tentang baku emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru kategori L3.
Euro-3 adalah standar emisi kendaraan bermotor di Eropa yang sudah diadopsi oleh beberapa negara di dunia.
Menurut standar Euro-3, kendaraan roda dua dengan kapasitas silinder kurang dari 50 sentimeter kubik hanya boleh menghasilkan 0.8 gram/kilometer Hidrokarbon (HC); 0,15 gram/kilometer Nitrogen Oksida (NOx); dan dua gram/kilometer Karbonmonoksida (CO).
Sementara kendaraan roda dua dengan kapasitas silinder lebih dari 50 sentimeter kubik hanya boleh menghasilkan 0,3 gram/kilometer HC; 0,15 gram/kilometer NOx, dan dua gram/kilometerCO.
(I025)
Editor: Maryati
COPYRIGHT © 2012
Langganan:
Postingan (Atom)