Demikian menurut laporan dari Biodeversity Research Institute dan The International Persistent Organic Pollutants Elimination Network. Konsumsi ikan mengandung merkuri disarankan tidak lebih dari sekali sebulan.
Penelitian tersebut juga mengambil contoh rambut 152 orang di berbagai negara. Hasilnya, lebih dari 82 persen mengandung kadar merkuri lebih tinggi dari yang direkomendasikan. Ini berarti, banyak orang yang terpapar merkuri.
Mengonsumsi bahan makanan tercemar merkuri akan berpengaruh pada sistem saraf dan otak. Ini terutama sangat berbahaya untuk anak-anak dan ibu hamil.
"Merkuri seperti neurotoksin, bahkan dalam level rendah bisa mengganggu perkembangan fungsi kogntifi bayi. Selain itu juga bisa memicu keterbelakangan mental, cerebral palsy, dan kehilangan penglihatan dan pendengaran," kata Liza Moskovits, pakar nutrisi dari New York.
Memang merkuri sangat mencemaskan. Tetapi bukan berarti kita jadi takut makan ikan. Apalagi ikan merupakan sumber nutrisi penting. "Kita harus lebih cerdas memilih makanan laut," kata David Evers, pakar ecotoxicology.
Beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi diantaranya ikan hiu, ikan todak atau cucut (swordfish), tuna sirip biru, ikan makarel (king mackerel).
Sementara itu makanan laut yang kandungan merkurinya tergolong rendah antara lain udang, salmon, serta ikan sarden hasil tangkapan.
Selain itu sebaiknya batasi konsumsi ikan laut dua kali dalam seminggu dan makanlah bervariasi ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar