Sungai citarum mengalir dari hulunya di Gunung wayang selatan kota
Bandung mengalir ke utara dan bermuara di laut jawa. Citarum mengaliri
12 wilayah administrasi kabupaten/kota. Citarum menyuplai air untuk
kebutuhan penghidupan 28 Juta masyarakat, Sungai yang merupakan sumber
air minum untuk masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan
Bandung. Dengan panjang sekitar 269 km mengaliri areal irigasi untuk
pertanian seluas 420.000 hektar. Citarum merupakan sumber dari denyut
nadi perekonomian Indonesia sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product)
dengan hamparan industri yang berada di sepanjang sungai Citarum.
Citarum sungai terpanjang dan terbesar di propinsi Jawa barat. Dan
sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat disekitarnya. Pemanfaatan
sungai Citarum sangat bervariasi dari hulu hingga hilir dari yang
memenehui kebutuhan rumah tangga, irigasi, pertanian, peternakan dan
Industri. Dengan perkembangan industri di Sepanjang DAS citarum dan
tidak terkelolanya limbah industri merupakan salah satu penyebab
pencemaran sungai.
Ironisnya, berkebalikan dengan nilai historis dan signifikansi
Citarum bagi bangsa Indonesia, saat ini Citarum sedang mengalami krisis.
Air yang mengalir melalui Citarum telah tercemari oleh berbagai
limbah, yang paling berbahaya adalah limbah kimia beracun dan berbahaya
dari industri. Saat ini di daerah hulu Citarum, sekitar 500 pabrik
berdiri dan hanya sekitar 20% saja yang mengolah limbah mereka,
sementara sisanya membuang langsung limbah mereka secara tidak
bertanggung jawab ke anak sungai Citarum atau ke Citarum secara
langsung tanpa pengawasan dan tindakan dari pihak yang berwenang
(pemerintah).
Kondisi Citarum saat ini merupakan potret parahnya pengelolaan air
permukaan di Indonesia. Hasil pemantauan yang dilakukan oleh 30 Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Propinsi Jawabarat
pada tahun 2008 terhadap 35 sungai menunjukkan bahwa pada umumnya
status mutu air sudah tercemar berat.
Walaupun Indonesia memiliki sumber air permukaan sebanyak 6% dari
seluruh sumber air permukaan dunia, dan 21% dari total sumber air di
wilayah Asia Pasifik, namun masalah air bersih menjadi masalah yang
terus menghantui masyarakat di Indonesia. Lebih dari 100 juta warga
Indonesia tidak memiliki akses atas sumber air yang aman, dan lebih dari
70% warga Indonesia mengkonsumsi air yang terkontaminasi. Penyakit
yang diakibatkan konsumsi air yang tidak bersih –seperti diare, kolera,
disentri, menjadi penyebab kematian balita kedua terbesar di
Indonesia. Dan setiap tahunnya, 300 dari 1.000 orang Indonesia harus
menderita berbagai penyakit akibat mengkonsumsi air yang tidak bersih
dan aman.
Masyarakat memiliki hak untuk tahu apa saja yang terkandung di sumber
air mereka saat ini. sehingga mereka dapat menghindari penyakit atau
memulai langkah hidup sehat dan bersahabat dengan Citarum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar