-
Seperti inilah minyak sawit ‘kotor’!
Bumitama Agri, perusahaan perkebunan yang terkenal dengan perilaku tidak bertanggung jawab dan salah satu pemasok utama untuk Wilmar Internasional, menjadi berita utama di Indonesia. Kemarin Bumitama Agri menyangkal telah ‘menghancurkan hutan atau membunuh orangutan”, tetapi berjanji untuk menghentikan semua perluasan perkebunan sawitnya menanggapi banyaknya tekanan dari organisasi non pemerintah (Ornop) termasuk Greenpeace dan dari pelanggannya sendiri.
Tapi biarlah foto-foto ini berbicara sendiri apa yang terjadi di hutan kita.
Baru saja minggu lalu, Greenpeace menangkap basah lagi kegiatan perusahaan minyak sawit, Bumitama Agri Ltd, saat mereka membabat hutan gambut yang merupakan habitat kritis orangutan. Konsensi Bumitama Agri Ltd bersebelahan dengan taman nasional yang terkenal di seluruh dunia.
Selama lebih dari enam bulan, beberapa Organisasi Lingkungan global telah mendesak perusahan ini untuk menghentikan praktek mereka yang merusak, tapi di lapangan pembukaan lahan terus berlangsung dan orangutan yang hidup dalam konsesi mereka sangat menderita.
Perusahaan ini bisa saja mengklaim telah melakukan pengorbanan untuk keberlanjutan, tapi bagi kami, nampaknya terlalu sedikit, dan sangat terlambat.
Greenpeace menginginkan konfirmasi segera dari Bumitama Agri Ltd bahwa semua pembukaan lahan telah dihentikan dan mereka berkomitmen untuk melindungi hutan dan lahan gambut di seluruh konsesinya.
Bumitama Agri Ltd anggota dari RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil) telah berjanji sebelumnya, mengklaim akan menghentikan pengembangan di sebuah konsesi mereka awal tahun 2013 setelah penemuan beberapa orangutan yang terpojok di kawasan hutan yang tersisa. Namun, analisa pemetaan Greenpeace mengungkapkan bahwa perusahaan ini telah merusak 1.150 hektar hutan di wilayah konsesinya sepanjang tahun 2013.
Ancaman pada orang utan dan hutan Indonesia masih akan terus terjadi sampai sekarang hingga Bumitama Agri Ltd berkomitmen pada kebijakan Nol Deforestasi.
Wilmar Internasional adalah pedagang minyak sawit terbesar di dunia dan investor utama Bumitama Agri dan sumber dari separuh produksi Bumitama . Jika foto-foto ini mewakili produksi minyak sawit berkelanjutan, maka konsumen memiliki hak penuh untuk menuntut jaminan dari Wilmar agar menghentikan pencucian minyak sawit yang berasal dari pengrusakan hutan ke tengah pasar global.
Konsumen tidak ingin dijadikan bagian dari pengrusakan hutan dan mendesak agar segera diambil tindakan. Beberapa pelanggan Wilmar termasuk Ferrero, Mondelez, Nestle dan Unilever telah berkomitmen untuk menghapuskan deforestasi dari rantai pasokan minyak sawit mereka.
Sudah waktunya bagi Wilmar untuk bersungguh-sungguh dan menerapkan kebijakan Nol Deforestasi sebelum terlambat.
Greenpeace, didukung gerakan pendukungnya yang terus bertambah jumlah menuntut minyak sawit bersih, dan akan terus mendokumentasi dan mengungkapkan aksi kotor pengrusakan hutan yang diperdagangkan ke pasar global.
Nantikan terus berita dari kami.
Rabu, 04 Desember 2013
Seperti inilah minyak sawit ‘kotor’!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus ‘mempercantik’ area-area yang akan dijadikan pusat peringatan hari Kemerdekaan RI ke-70 di Jakarta. Namun, nada kecewa justru datang dari Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat saat melihat kondisi kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
BalasHapusTaman tersebut tampak kumuh dan kotor. Bahkan tiang bendera yang mestinya memiliki tinggi 17 meter, ternyata hanya setinggi 10 meter.
Wagub Djarot Kecewa Tugu Proklamasi Kotor