Karakter Tanaman Jabon
Jabon Merupakan satu diantara jenis tanaman kayu keras yang
pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis
dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl., Pertumbuhan
diameter pohon antara 5-10 cm/tahun. Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun dapat mencapai 150 cm (diameter 40 cm sampai 50 cm). Usia
Optimal
panen adalah pada usia tanaman antara 10 sampai 15 tahun, namun begitu
panen dini sudah dapat dilakukan pada usia pohon (tanaman) 5 atau 6
tahun (diameter pohon sudah mencapai 40 cm sampai 50 cm).
Saat ini Jabon menjadi andalan
industri
perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk
sengon/albasia. Kemampuan tumbuhnya sepadan dengan sengon/albasia
apabila mendapat perawatan yang optimal.
Nama Botanis dan Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Suku : Rubiaceae
Marga : Anthocepalus
Jenis : Anthocepalus cadamba, Anthocephalus chinensis
Nama Lokal di Indonesia
- Jabon, Jabun, Hanja, Gempol, Pepohong, Hanja, Kelampean, Kelampeyan, Kelampaian (Jawa);
- Galupai, Harapean, Johan, Kiuna, Serebunaik, ilan, Kelampayan, Taloh, Tawa telan. Tuak, Tuneh, Tuwak. (Kalimantan);
- Bance,Pute, Loeraa, Pontua, Pekaung, Sugi manai, Suge manai, Toa (Sulawesi);
- Gumpayan, Kelapan, Mugawe, Sencari (NTB);
- Aparabire, Masarambi (Papua).
- Seribee ek, Seribu naik, Tunyok langet, Snex, Sendek (Aceh)
- Galupai. Galupai bengkal, Harapesn, Johan, Kalampain, Kelampai,
Kelempi, Kiuna, Lampaian, Pelapaian, Selapaian, Serebunaik (Sumatera);
Nama di Negara Lain
Kadam (inggris), Gao (Vnl); kadam (Bma, Fr, Gm,
Ind,
It, NI, Pak, Sp, UK, USA); laran (Sb); kelempayan (Mly); selimpoh,
limpoh, entipong, sempayan (Swk); bangkal (Bm); mau-Iettan-she (Bma);
kaataan bangkal (PI).
Daerah Penyebaran
Seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, seluruh
Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya.
Habitus (kecenderungan alamiah bentuk suatu tumbuhan)
Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar,
berbanir sampai ketinggian 1,50 m, kulit luar berwarna kelabu-coklat
sampai coklat, sedikit beralur dangkal.
Tinggi pohan dapat mencapai 45 m dengan panjang batang bebas cabang 30 m, diameter sampai 160 Cm.
Tempat Tumbuh
Jabon umumnya tumbuh pada tanah alluvial lembab di pinggir sungai dan di
daerah peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-kadang
digenangi air.
Selain itu dapat juga tumbuh dengan baik pada tanah liat, tanah lempung
podsolik coklat, tanah tuf halus atau tanah lempung berbatu yang tidak
sarang.
Tanaman jenis ini memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam
hutan gugur daun dengan tipe curah hujan A dan D (antara 1250-3000m/th),
mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan
laut. Perkiraan suhu antara 100 C – 400 C, dengan kondisi PH tanah
antara 4,5 – 7,5.
Pertumbuhan
Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk
bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan
pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung
podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon lebih bebas
serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang banyak menyerang
sengon.
Jabon termasuk tumbuhan jenis pionir yang dapat membentuk kelompok hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahaya.
Batang
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta
arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang
mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan
susutnya rendah serta tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa
pertumbuhan cabang akan rontok sendiri.
Buah
Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya
merupakan buah majemuk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang
sangat kecil. Jumlah biji kering udara 1826 juta butir per kg. Jumlah
buah 33 butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak tanah. Buah yang
berukuran sedang dapat menghasilkan sekitar 8.300 pohon. Biji yang telah
dikeringkan dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruangan
yang sejuk dapat tahan selama satu tahun.
Penyemaian, Penanaman dan Perawatan
Biji disemaikan lebih dahulu di dalam bak kecambah, kemudian
setelah tumbuh dan mencapai tinggi 3 cm dipindahkan ke bedeng
penyapihan atau ke dalam bumbung. Setelah mencapai tinggi 20-30 cm
ditanam di lapangan pada permulasn musim hujan. Penanaman dapat pula
dilakukan dengan cabutan atau stump.
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak
memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya. Dapat pula
dilakukan tumpang sari dengan beberapa tanaman, terutama tanaman yang
menunjang kesuburan pohon jabon itu sendiri. Jabon tidak menuntut
persyaratan tumbuh yang tinggi, namun untuk investasi sebaiknya
dilakukan pada tanah yang subur dan drainase baik. Jarak tanam 3 x 2 m
atau 5 x 5 m tergantung tujuan penanaman, murni atau tumpangsari.
Lubang tanam 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm tergantung kondisi tanah.
Kompos 0 – 5 kg dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam kemudian
digunakan untuk menimbun lubang setelah penanaman. Pupuk dasar NPK 0 –
100 g per lubang tanam dilakukan pada musim hujan (Desember – Januari).
Pertumbuhan jabon termasuk cepat, sehingga pada umur 3 tahun
harus dilakukan penjarangan pertama dan pada umur 25 tahun sudah dapat
menghasilkan kayu pertukangan.
Hama dan Penyakit
Tanaman muda biasa dimakan binatang liar seperti rusa dan banteng, dan
dapat diserang oleh jamur Gloeosporium anrhocephali Desm and Mont yang
menyerang daun yang menyebabkan defoliasi dan mati pucuk. Pada satu
kasus di Kabupaten Bireuan juga ditemukan pohon tanaman ini diserang
oleh rayap(serangga).
Keunggulan Tanaman Jabon
* Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya.
* Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/tahun.
* Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
* Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self pruning)
* Masa produksi jabon yang singkat, (tinggi batang pada usia 12 tahun
dapat mencapai 20 meter) sehingga pada usia 4-6 tahun sudah dapat
dipanen.
Nilai Ekonomi
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.
Asumsi Biaya
Budidaya Jabon 1 Hektar
dengan jarak tanam 4x4 meter (625 pohon)
Rp. 20 jutaan | Asumsi Penjualan
Kayu Jabon 1 Ha
Masa Panen 5 s/d 6 Tahun.
Diameter 50 Cm ,
Tinggi 13 meter.
Volume 2,56 m3 x 625 pohon.
Hasilkan kayu lebih kurang 1600 m3
Prediksi Harga Rp.1,2 juta/m3
Hasil Rp. 1.920.000.000/Ha |
Informasi harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
* middle 30-39 Rp 1.000.000
* middle 40-49 Rp 1.100.000
* middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat
kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya.
Daftar Bacaan :
1. Seminar Peluang bisnis Jabon (http://tgcfahutanipb.wordpress.com)
2. Badan Litbang Kehutanan (http://www.forda-mof.org)
SHARE : KAYUJABON.BLOGSPOT.COM